Dewan Pers Selesaikan Standar Kompetensi Wartawan

Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pers menyelesaikan konsep standar kompetensi wartawan (SKW) yang serangkaian proses penyusunan, dan hasil akhirnya pada Selasa petang disepakati organisasi profesi wartawan, organisasi perusahaan pers dan kalangan akademisi.

"Standar kompetensi ini merupakan keinginan banyak pihak, baik dari kalangan masyarakat luas maupun masyarakat persnya sendiri. Dalam standar ini masyarakat pers dengan melibatkan akademisi yang memahami dunia pers berupaya keras mengatur dirinya agar lebih profesional," kata Wakil Ketua Dewan Pers, Sabam Leo Batubara, di Gedung Dewan Pers, Jakarta.

Leo mengemukakan, dalam hari pers nasional (HPN) 2010 yang acara puncaknya berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan, dijadwalkan pimpinan perusahaan pers nasional meratifikasi Piagam Palembang berisikan kesepakatan menerapkan empat produk Dewan Pers, yakni standar perusahaan pers, standar kode etik jurnalistik, standar perlindungan profesi wartawan, dan standar kompetensi wartawan.

"Ratifikasi ioni menunjukkan perusahaan pers berkomitmen menerapkan empat produk Dewan Pers, yang prosesnya melibatkan masyarakat pers, ini menjadi aturan baku mereka. Ini langkah maju untuk lebih menjamin kemerdekaan pers sebesar-besarnya untuk kepentingan publik," kata Batubara.

Sementara itu, Wina Armada Sukardi selaku anggota Dewan Pers yang mengetuai tim perumus standar kompetensi wartawan mengemukakan, Dewan Pers selama ini telah menyelesaikan sejumlah peraturan, pedoman dan standar menyangkut kemerdekaan pers sekaligus melindungi kebebasan berekspresi publik.

Dewan Pers sejauh ini memiliki standar organisasi perusahaan pers, standar perusahaan pers, standar perlindungan profesi wartawan, kode etik jurnalistik, standar organisasi wartawan, pedoman penyebaran media cetak khusus dewasa, pedoman hak jawab, keterangan ahli dewan pers, dan standar kompetensi wartawan.

Wina mengemukakan, proses penyiapan standar kompetensi wartawan berlangsung sejak setahun lalu melalui serangkaian diskusi kelompok melibatkan kalangan pemilik perusahaan pers, wartawan senior, akademisi, organisasi profesi wartawan meliputi Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), serta organisasi perusahaan pers melibatkan Asosiasi Televisi Seluruh Indonesia (ATVSI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Serikat Penerbit Suratkabar (SPS), dan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI).

"Standar kompetensi wartawan ini bertujuan pula memberikan kemudahan bagi perusahaan pers, organisasi wartawan, dan masyarakat umum untuk secara bersama-sama meningkatkan profesionalitas pers. Dalam hal ini publik juga bisa menilai wartawan mana yang kompeten dan tidak kompeten," katanya.

Ia menambahkan, standar tersebut memberikan kesempatan kepada siapapun menjadi wartawan, namun harus memiliki kompetensi karena mengatur elemen, kualifikasi dan jenjang karir fungsional wartawa,

"Dengan kata lain, wartawan dapat lebih jelas karir profesionalitasnya, dan semua orang dapat menilainya dengan tolok ukur yang jelas," demikian Wina Armada.

Ketua Umum PWI Pusat, H. Margiono, menyambut baik disepakatinya standar kompetensi wartawan yang difasilitasi Dewan Pers tersebut. Margiono juga menjadi salah seorang yang menandatangani kesepakatan menyetujui SKW. (*)

PWI NTT Mantapkan Persiapan ke Porwanas 2010

PWI NTT saat ini menyiapkan 14 atlet yang akan turun di cabang tenis meja, biliard, atletik, catur dan bulutangkis dalam Porwanas X 2010 yang akan digelar di Palembang, Sumatera Selatan, 4-8 Februari 2010. Menghadapi event tersebut, PWI NTT melalui seksi wartawan olahraga (SIWO) terus menantapkan persiapan atlet maupun keberangkatan.

Ketua Kontingen NTT, Aser Rihi Tugu, S.H, dalam rapat pemantapan di ruang rapat SKH Pos Kupang, Rabu (27/1/2010), mengatakan, 14 atlet sudah siap diberangkatkan. Menurutnya, kontingen NTT akan diberangkatkan ke Palembang pada tanggal 2 Februari 2010 nanti.

"Kontingen sudah siap diberangkatan. Pendaftaran atlet NTT ke panitia sudah dilakukan sejak tanggal 20 Januari lalu. Masalah administrasi atlet juga sudah beres. Para atlet saat ini sudah berlatih dan siap bertanding. Kontingen akan dilepas secara resmi oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, tanggal 1 Februari," jelasnya.

Ketua SIWO NTT, Eklopas Leo, mengatakan, NTT tidak memiliki target dalam Porwanas ini. "Tidak ada target medali. Selain karena persiapan yang sangat minim, kehadiran atlet-atlet kita di Palembang tujuannya agar nama NTT tidak tenggelam dalam olahraga Indonesia. Mudah- mudahan ada kejutan dari 14 atlet yang kami kirim ini," ujarnya.

Adapun nama-nama atlet NTT yang dipersiapkan untuk mengikuti Porwanas X 2010, yakni cabang biliard, Bernadus Tokan, Melki Boymau, Marselinus Ali. Tenis meja, Sipri Seko, Eklopas Leo, Aser Rihi Tugu, Frans Krowin. Catur, Jacky Fagih, Efraim Leneng. Bulutangkis: Hyeronimus Modo, Benny Jahang, Yohanes Kada Bethan, Jaros Tousalak dan cabang atletik, Benny Dasman. (eko)

Pos Kupang, Kamis 28 Januari 2010

Porwanas X Siap Digelar

PEKAN Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) X yang akan digelar di Kota Palembang, Sumatera Selatan, 4-8 Februari, siap digelar. Persiapan pertandingan dan perlombaan 12 cabang olahraga yaitu atletik, biliar, boling, bridge, bulutangkis, bolavoli, catur, dayung, futsal, sepakbola, tenis meja dan tenis lapangan sudah rampung.

Untuk mentertibkan administrasi peserta, Panitia Porwanas X Sumatera Selatan 2010 menetapkan, Kamis (21/1/2010), sebagai batas waktu akhir bagi daerah-daerah untuk mendaftarkan nama-nama atlet dan ofisialnya (entry by name).

Ketua Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Sumsel, Rafrison, mengatakan, pihaknya menghimbau seluruh daerah segera mendaftar. "Persiapan Porwanas sudah memasuki saat-saat akhir dan kami ingin memastikan nama-nama peserta untuk kepentingan teknis pelaksanaan Porwanas," kata Rafrison, Senin (18/1/2010).

Sementara itu, Ketua PWI Sumsel, Oktap Ryadi, mengatakan, Porwanas kali ini juga mempertandingan cabang dayung. "Agak unik, karena dayung melibatkan masyarakat setempat sebagai pendayung. Dalam satu perahu terdapat delapan anggota masyarakat dan dua wartawan yang akan menjadi pendayung," jelasnya.

Diakuinya, Porwanas kali ini juga melibatkan masyarakat karena ini permintaan masyarakat setempat. "Mereka ingin Porwanas X juga menjadi pesta olahraga wartawan dan masyarakat Sumsel," tuturnya.

Menegpora Andi Alfian Malarangeng direncanakan akan membuka Porwanas di Stadion Bumi Sriwijaya, 4 Februari. "Upacara Pembukaan akan dimeriahkan atraksi terjun payung para peterjun Federasi Aerosport Selauruh Indonesia Sumsel, barongsai, dan drumband," kata Ryadi lagi.

Porwanas akan diikuti sekitar 1.500 atlet dan ofisial dari 33 propinsi di Indonesia . Saat ini masih ada 3 daerah yang belum mendaftarkan atlet dan ofisialnya, yakni Maluku Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Bali merupakan satu-satunya provinsi yang menyatakan tidak akan mengirimkan kontingennya. Namun, panitia penyelenggara tetap mengharapkan Bali mengirimkan kontingennya mengingat masih ada waktu tiga hari untuk mendaftar. (persda network/oro)

Pos Kupang, 19 Januari 2010 halaman 8