SBY: Mungkin Saya Sudah Jatuh kalau Tidak Dikritik Pers

SBY dan Ibu Ani (ist)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan dirinya merupakan salah seorang korban pers. Namun, Kepala Negara juga berterima kasih karena kritikan dan kecaman yang dilakukan media telah menjadi cambuk untuk melaksanakan tugasnya lebih baik dan menjadikan dirinya bertahan.

"Saya salah satu korban pers, tetapi sekaligus saya berterima kasih kepada pers," kata Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan dalam silaturahim dengan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) periode 2013-2015 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/10/2013).

Presiden melanjutkan, "Kalau saya tidak dikritik, dikecam sejak hari pertama saya jadi Presiden, mungkin saya sudah jatuh, mungkin saya semau-maunya, mungkin gegabah dalam mengambil keputusan, mungkin kebijakan saya malah aneh-aneh, mungkin saya merasa wah saya bisa memimpin, bisa berbuat apa saja, saya berterima kasih terhadap semua itu."

SBY Bilang PWI, You are So Powerfull

Presiden SBY
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono mendukung program Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dengan berkomentar "You are so powerfull" (Anda sangat kuat) sekaligus menyindir sejumlah cara kerja insan pers dan media massa.

Dukungan dan sindiran tersebut dalam silaturrahmi Pengurus PWI, tokoh pers dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Landasan Ulin, Banjarbaru (28 km utara Banjarmasin), Rabu (23/10/2013).

Pernyataan orang nomor satu Indonesia itu, menanggapi laporan hasil Kongres XXIII PWI yang disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat organisasi kewartawanan tertua di Indonesia itu, H Margiono.

Inilah Pengurus Lengkap PWI Pusat 2013-2018

Margiono (tengah)
Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono mengumumkan "kabinet jilid keduanya" alias susunan pengurus PWI  Pusat periode 2013-2018 di hadapan Presiden SBY dalam silaturahmi yang digelar di Hotel Novotel, Banjar Baru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/10/2013).

Margiono terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PWI dalam kongres bulan lalu. Ia juga dipilih sebagai formatur tunggal.

Dalam "Kabinet Margiono II", Tarman Azam diangkat sebagai Ketua Dewan Penasihat, dan Ilham Bintang sebagai Ketua Dewan Kehormatan.

Margiono mengatakan bahwa program utama kepengurusan PWI Pusat periode 2013-2018 adalah pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi wartawan dan pers Indonesia.