HPN Harus Ubah Stigma NTT Miskin

KUPANG, POS KUPANG.Com -- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya mengharapkan momentum peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-65 tanggal 9 Februari 2011 di Kupang bisa mengubah stigma NTT adalah daerah miskin dan terbelakang.

"Selama ini orang hanya mengenal NTT karena miskin dan terbelakang serta tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan HPN di Kupang nanti saya harap bisa mengubah stigma ini," kata gubernur saat berdialog dengan Panitia Pusat HPN yang dipimpin ketua pelaksana, Priyambodo RH di ruang kerjanya di Kupang, Rabu (10/11/2010) siang. Hadir juga B Soeharto Widjaja dan Yapto dari panitia pusat serta panitia daerah yang dipimpin ketua, Ir. Andre W Koreh.

Kepada gubernur, Priyambodo menyerahkan rancangan jadwal peringatan HPN 2011 di Kupang serta menjelaskan berbagai hal prinsip berkaitan dengan peringatan HPN yang akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta Ibu Ani Yudhoyono.
Momentum HPN, kata gubernur, diharapkan bisa menggugah semua elemen bangsa ini untuk tidak hanya memandang NTT karena miskin dan terbelakang tetapi bagaimana membantu bersama-sama berjuang menghapus kemiskinan dan ketertinggalan daerah tersebut.

Dia mengakui, NTT memang masih membutuhkan bantuan dari berbagai pihak untuk membangun masyarakat daerah ini menuju ke arah yang lebih baik. Bantuan sangat berarti karena APBD NTT hanya sekitar satu triliun rupiah sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara optimal untuk membantu membangun masyarakat yang terdiri dari 20 kabupaten/kota ke arah yang lebih maju. "Apalagi NTT terdiri dari 566 pulau dan untuk menjangkau satu pulau saja membutuhkan waktu dan biaya yang tinggi," kata Lebu Raya.

Dalam konteks ini, kata gubernur, maka NTT mestinya tidak disamakan dengan daerah lain seperti Bali. "Kalau Gubernur Bali mengunjungi masyarakat tidak butuh pesawat dan kapal laut," katanya.

Gubernur menyambut baik rencana Panitia Nasional Hari Pers yang menjadikan materi propinsi kepulauan sebagai salah satu agenda yang akan dibahas dalam Konvensi Nasional Media Massa pada 8 Februari 2011. "Konvensi ini diharapkan mampu melahirkan sesuatu yang berharga bagi perjuangan NTT bersama enam propinsi lainnya untuk mendapat pengakuan dari pemerintah pusat sebagai propinsi kepulauan," ujar Lebu Raya sambil menambahkan, masalah pencemaran Laut Timor agar dibahas juga dalam Konvensi Nasional Media Massa tersebut.
Masalah pencemaran Laut Timor, kata Lebu Raya, menjadi isu penting karena sampai saat ini masyarakat NTT belum mendapat kejelasan mengenai proses penyelesaian menyeluruh.

Bukan Hanya Pers
Pada kesempatan itu, Gubernur Frans Lebu Raya menegaskan, peringatan Hari Pers Nasional (HPN) bukan hanya untuk insan pers tetapi bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh komponen masyarakat NTT hendaknya mengambil peran demi susksesnya acara tersebut.

Propinsi NTT, jelas gubernur, masih banyak keterbatasan tetapi dalam semangat kebersamaan peringatan HPN 2011 akan bisa dilaksanakan dengan baik. "Kalau ada yang kurang adalah kekurangan kita bersama. Kalau ada yang lebih maka lebih itu milik kita bersama dan kalau ada kebanggaan adalah kebanggaan kita bersama. Kita harus bangga menjadi tuan rumah. Bahwa dalam urusan selanjutnya ada kesulitan atau kendala akan dibicarakan," katanya.

Gubernur menyatakan, mungkin ada yang bertanya mengapa peringatan HPN diurus oleh pemerintah. "Kalau kita kerja dalam kebersamaan, mengapa tidak boleh? Kita kerja untuk kepentingan negeri dan daerah ini. Pers dan pemerintah perlu bersinergi untuk membangun daerah ini," tandasnya.

Lebu Raya mengatakan, pihaknya telah meminta PT. Angkasa Pura yang mengelola Bandara El Tari Kupang membenahi bandara itu. Sebab saat HPN nanti, NTT akan didatangi sekitar 800 tamu dari berbagai daerah di tanah air termasuk dari luar negeri. Selain presiden, HPN 2011 akan dihadiri 12 orang menteri, 10 gubernur serta PM Timor Leste, Xanana Gusmao.
Terkait persiapan HPN, gubernur akan menggelar rapat bersama semua pimpinan SKPD tanggal 19 November 2010.

Kemarin panitia HPN Pusat yang dipimpin Priyambodo melakukan rapat koordinasi dengan panitia daerah di ruang kerja Sekda NTT. Dalam rapat ini panitia Jakarta dan Kupang membahas berbagai masalah teknis persiapan.

Usai rapat dan berdialog dengan gubernur, pada Rabu (10/11/2010) sore, Priyambodo, Ir. Andre W Koreh dan Ketua PWI Cabang NTT, Dion DB Putra melakukan dialog interaktif di Stasiun TVRI NTT dipandu Aser Rihi Tugu. (den/ant)

Agenda HPN 2011
1. Jurnalistik untuk Pelajar dan Mahasiswa
2. Seminar Masa Depan Pertambangan NTT
3. Seminar Kebangsaan, Propinsi Kepulauan dan Perbatasan
4. Seminar Pers Untuk Semua (Masyarakat Melek Media)
5. Jalan Sehat 10.000 Orang
6. Bakti Sosial dan Pengobatan Gratis
7. Gelar Wisata Nusa Tenggara Timur
8. Wisata Belanja dan Wisata Kota
9. Pameran Produk Unggulan NTT
10. Vote Komodo oleh Presiden RI
11. Peresmian Monumen Pers dan Gong Perdamaian oleh Presiden RI
12. Peresmian Rumah, Mobil dan Motor Pintar oleh Ibu Negara
13. Malam Hiburan Rakyat

Pos Kupang, 11 November 2010 halaman 1

Tidak ada komentar: