Jakarta, Kompas - Para pemenang dan penerima Mochtar Lubis Award yang dimotori Lembaga Studi Pers dan Pembangunan atau LSPP diumumkan, Jumat (18/7) malam. Dengan pemberian penghargaan tersebut, kualitas jurnalistik dari segi profesionalitas, etika, serta keberanian membela kebenaran dan keadilan diharapkan semakin meningkat, seperti yang telah diteladankan wartawan tangguh Mochtar Lubis.
Mochtar Lubis merupakan pemimpin dan pendiri Indonesia Raya yang terbit tahun 1949 hingga 1958 kemudian dibredel. Mochtar dipenjara selama 10 tahun.
Indonesia Raya terbit kembali pada tahun 1968 hingga 1974 sampai kemudian ditutup selama-lamanya. Mochtar Lubis merupakan tonggak dan legenda hidup pejuang kebebasan pers. Mochtar juga dikenal sebagai sastrawan dan pernah menjadi Pemimpin Redaksi Horison.
Pemenang Fellowship Investigasi diberikan kepada Bambang Muryanto (The Jakarta Post), Masjidi (MQ Radio) dan Gigin W Utomo (majalah Swasembada Yogyakarta) dengan proposal investigasi "Korupsi Dana Rekonstruksi Pascagempa Bumi di Yogyakarta 27 Mei 2006".
Pemenang Kategori Feature adalah Ahmad Arif, Luki Aulia, dan Aryo Wisanggeni Gentong (harian Kompas) dengan karya "Meno Kaya Tidur di Selokan".
Kategori Investigasi dimenangi Muhlis Suhaeri (harian Borneo Tribune, Pontianak) dengan karya "The Lost Generation".
Untuk kategori In-Depth TV Reporting terdapat dua pemenang, yakni Darussalam Burnahan dan kawan-kawan (ANTV) dengan karya Mengeruk Laba dari Bangkai Sapi serta Endah Saptorini dan kawan-kawan dari Astro Awani dengan karya Pintu Harapan untuk si Miskin.
Kategori Publik Service dimenangi Asrori S Karni (Gatra) dengan karya "Politik Pendidikan Penebus Dosa". Kategori Foto Jurnalistik dimenangi Arie Basuki (Koran Tempo) dengan karya "Dag Dig Dug di Bukit Segambut".
Para pemenang masing-masing mendapatkan hadiah uang Rp 50 juta, sementara untuk Kategori Fellowship Rp 40 juta.
Direktur Program Mochtar Lubis Award, sekaligus Direktur Eksekutif LSPP Jakarta, Ignatius Haryanto, dalam sambutannya mengatakan, acara itu diadakan guna memperpanjang semangat jurnalistik dan memberikan penghargaan tertinggi kepada para jurnalis terbaik. "Dengan penghargaan ini, kami ingin merangsang hadirnya karya jurnalistik berkualitas," ujarnya. (INE)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/07/19/02472387/penghargaan.untuk.tingkatkan.kualitas.
Mochtar Lubis merupakan pemimpin dan pendiri Indonesia Raya yang terbit tahun 1949 hingga 1958 kemudian dibredel. Mochtar dipenjara selama 10 tahun.
Indonesia Raya terbit kembali pada tahun 1968 hingga 1974 sampai kemudian ditutup selama-lamanya. Mochtar Lubis merupakan tonggak dan legenda hidup pejuang kebebasan pers. Mochtar juga dikenal sebagai sastrawan dan pernah menjadi Pemimpin Redaksi Horison.
Pemenang Fellowship Investigasi diberikan kepada Bambang Muryanto (The Jakarta Post), Masjidi (MQ Radio) dan Gigin W Utomo (majalah Swasembada Yogyakarta) dengan proposal investigasi "Korupsi Dana Rekonstruksi Pascagempa Bumi di Yogyakarta 27 Mei 2006".
Pemenang Kategori Feature adalah Ahmad Arif, Luki Aulia, dan Aryo Wisanggeni Gentong (harian Kompas) dengan karya "Meno Kaya Tidur di Selokan".
Kategori Investigasi dimenangi Muhlis Suhaeri (harian Borneo Tribune, Pontianak) dengan karya "The Lost Generation".
Untuk kategori In-Depth TV Reporting terdapat dua pemenang, yakni Darussalam Burnahan dan kawan-kawan (ANTV) dengan karya Mengeruk Laba dari Bangkai Sapi serta Endah Saptorini dan kawan-kawan dari Astro Awani dengan karya Pintu Harapan untuk si Miskin.
Kategori Publik Service dimenangi Asrori S Karni (Gatra) dengan karya "Politik Pendidikan Penebus Dosa". Kategori Foto Jurnalistik dimenangi Arie Basuki (Koran Tempo) dengan karya "Dag Dig Dug di Bukit Segambut".
Para pemenang masing-masing mendapatkan hadiah uang Rp 50 juta, sementara untuk Kategori Fellowship Rp 40 juta.
Direktur Program Mochtar Lubis Award, sekaligus Direktur Eksekutif LSPP Jakarta, Ignatius Haryanto, dalam sambutannya mengatakan, acara itu diadakan guna memperpanjang semangat jurnalistik dan memberikan penghargaan tertinggi kepada para jurnalis terbaik. "Dengan penghargaan ini, kami ingin merangsang hadirnya karya jurnalistik berkualitas," ujarnya. (INE)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/07/19/02472387/penghargaan.untuk.tingkatkan.kualitas.
jurnalistik
Keterangan foto
KOMPAS/LASTI KURNIA / Kompas Images
Dewan Pengawas Mochtar Lubis Award Aristides Katoppo (kiri) memberikan selamat kepada para pemenang Mochtar Lubis Award 2008, (dari kiri) Muhlis Suhaeri (harian Borneo Tribune), Asrori S Karni (majalah Gatra), Ahmad Arif dan Luki Aulia (harian Kompas), serta Arie Basuki (Koran Tempo) di Hotel Century Atlet Park, Senayan, Jakarta, Jumat (18/7). Mochtar Lubis Award 2008 baru pertama kalinya diberikan, yang terdiri atas enam kategori pemenang, yaitu Features, Investigasi, Foto Jurnalistik, Public Service, In-Depth TV Reporting, dan Fellowship.
KOMPAS/LASTI KURNIA / Kompas Images
Dewan Pengawas Mochtar Lubis Award Aristides Katoppo (kiri) memberikan selamat kepada para pemenang Mochtar Lubis Award 2008, (dari kiri) Muhlis Suhaeri (harian Borneo Tribune), Asrori S Karni (majalah Gatra), Ahmad Arif dan Luki Aulia (harian Kompas), serta Arie Basuki (Koran Tempo) di Hotel Century Atlet Park, Senayan, Jakarta, Jumat (18/7). Mochtar Lubis Award 2008 baru pertama kalinya diberikan, yang terdiri atas enam kategori pemenang, yaitu Features, Investigasi, Foto Jurnalistik, Public Service, In-Depth TV Reporting, dan Fellowship.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar