Dion DB Putra menyampaikan pemandangan umum (foto Zacky) |
Hal tersebut disampaikan Dion DB Putra dalam pemandangan umum PWI cabang atas Laporan Pertanggungjawaban Pengurus PWI Pusat periode 2008-2013 dalam kongres XXIII PWI di Ballroom Hotel Aria Barito Banjarmasin, Kamis 19 September 2013.
Tranformasi yang dimaksudkan Dion adalah PWI dalam periode lima tahun terakhir semakin meneguhkan posisinya sebagai organisasi profesi. Sejak mendapat kepercayaan memimpin organisasi PWI pada kongres XXII di Kota Banda Aceh tahun 2008, Margiono amat serius menggulirkan program peningkatan profesionalisme jurnalis.
Dion dan Sekretaris PWI NTT Zacky W Fagih |
"Oleh karena itu, sebelum datang ke kongres di Banjarmasin ini kami para pengurus dan anggota PWI Cabang NTT menggelar rapat dan memutuskan untuk mendukung Margiono kembali memimpin PWI untuk masa bakti 2013-2018. Kami dari NTT akan sangat marah dan kecewa bila Pak Margiono menolak," kata Dion disambut aplaus peserta kongres.
Dalam kesempatan ini, Dion secara khusus memberikan catatan kritis atas sejumlah program PWI. Menurut Dion, SJI dan UKW itu sangat penting namun PWI hendaknya tidak mengejar jumlah. "Fokus kita lima tahun ke depan adalah menjaga kedalamannya, menjaga kualitas SJI dan UKW," demikian Dion, mantan Pemimpin Redaksi Pos Kupang yang kini ikut mengelola Harian Tribun Manado (koran daerah di bawah naungan Kompas Gramedia Group).
Kongres XXIII PWI dibuka Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Rudy Arifin di gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Kamis (19/9/2013).
Dion dan Ketua DKD PWI NTT Frans Sarong |
Agenda Kongres PWI di Banjarmasin antara lain akan mengevaluasi kinerja kepengurusan periode 2008-2013 dan memilih pengurus baru periode 2013-2018.
Peserta kongres kurang lebih 120 orang yang datang dari 34 cabang PWI se-Indonesia.
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Sinyo Harry Sarundajang mengikuti acara pembukaan Kongres. Selain gubernur Sulut hadir juga dalam acara pembukaan yang kini sedang berlangsung Menteri BUMN Dahlan Iskan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan para tokoh pers nasional. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar