New York (ANTARA News/Reuters) - New York Times mendominasi Anugerah Pulitzer yang diumumkan Senin waktu AS (Selasa WITA, 21 April 2009) dengan memenangkan lima penghargaan untuk kategori berita investigatif, "breaking news" dan reportase internasional, feature foto dan kritik (analisis).
Sementara Las Vegas Sun menggondol penghargaan paling bergengsi Public Service Prize untuk laporan tingkat kematian yang tinggi diantara para pekerja konstruksi di jalur Las Vegas, demikian dewan penyelenggara anugerah yang resminya bernama "Pulitzer Prizes in Journalism, Letters, Drama and Music."
Kekuatan kerja dari peraih anugerah telah memperlihatkan jurnalisme cetak tetap yang terdepan, kata Sid Gisller, anggota dewan Pulitzer.
Koran-koran menjadi korban paling teruk dari resesi yang ditandai dengan pemecatan besar-besaran, perampingan meja redaksi dan pembatalan pengiriman koran ke rumah-rumah. Beberapa diantaranya bahkan mengurangi publikasi, memangkas gaji karyawan, sampai ada yang mengajukan pailit ke pengadilan.
"Anjing penjaga (koran-koran) tetap menggonggong. Mereka tetap menggigit. Siapa yang sehari-hari melakukan ini jika kita tidak memiliki surat kabar?" tanya Gissler lantang.
Namun tak ada satu Anugerah Pulitzer diberikan untuk laporan tentang ekonomi atau krisis keuangan, bahkan Wall Street Journal yang merupakan salah satu harian paling terhormat di AS, tahun ini tidak kebagian satu pun penghargaan.
Koran bisnis ini tidak pernah memenangkan Pulitzer sejak Rupert Murdoch mengakuisisinya dengan membeli saham Dow Jones & Co (pemilik Wall Street Journal) pada Desember 2007 lewat News Corp, padahal selama sepuluh tahun sebelum itu The Journal selalu memenangkan Pulitzer.
Penghargaan kali ini juga ditandai oleh hadirnya tantangan dari organisasi-organisasi berita yang memublikasikan semua laporannya lewat Internet dan mungkin mendorong lahirnya kategori penghargaan jurnalisme terbaru.
Ironisnya, meskipun jurnalisme online tumbuh pesat dewasa ini, tidak ada satu pun pemenang penghargaan dari organisasi berita online dan hanya Politico.com yang sebagian besar edisinya online yang masuk sebagai finalis untuk kategori karikatur, kata Gissler. Untuk kategori ini Pulitzer jatuh ke tangan Steve Breen dari The San Diego Union Tribune.
Reporter New York Times menang dalam kategori berita lempang tentang skandal seks yang mengantarkan pada pengunduran diri Gubernur Negara Bagian New York Eliot Spitzer dan liputan internasional mengenai keterlibatan AS di Afghanistan dan Pakistan di tengah kondisi penuh bahaya.
Koran yang sering disebut dengan The Times ini juga memenangkan liputan investigatif atas nama David Barstow yang mengupas para purnawirawan jenderal AS yang bekerja sebagai analis media dan direkrut oleh Pentagon untuk mempertahankan perang Irak pimpinan AS.
Gambar Obama
Penghargaan feature foto jatuh ke tangan Damon Winter, juga dari The Times, untuk foto-foto seputar kampanye kepresidenan Barack Obama, sedangkan kategori kritik (analisis) dimenangkan oleh kolumnis seni Holland Cotter, lagi-lagi dari The Times.
Organisasi berita yang memegang rekor terbanyak memperoleh Pulitzer dalam sekali penyelenggaraan (setahun) tetap dipegang The Times yang pada 2002 berhasil merebut tujuh Anugerah Pulitzer.
Sementara itu Los Angeles Times memenangkan kategori laporan paparan, lewat karya mengenai beban dan efektivitas upaya memerangi kebakaran hutan di seantero wilayah barat Amerika Serikat
Untuk kategori liputan daerah, penghargaan dibagi antara Detroit Free Press atas liputannya dalam soal kebohongan yang dilakukan Walikota Kwame Kilpatrick, termasuk penyangkalannya atas hubungan seksual dengan seorang wanita yang menjadi kepala staf kantornya, dan East Valley Tribune dari Mesa, Arizona, yang mengupas bagaimana fokus penertiban hukum dalam soal imigrasi telah membahayakan keamanan publik.
Sebaliknya untuk kategori berita nasional diberikan kepada St. Petersburg Times atas liputannya mengenai PolitiFact, yaitu prakarsa pengecekan fakta selama kampanye Pilpres yang menguji lebih dari 750 keluhan dan klaim politik.
Lane DeGregory dari St. Petersburg Times memenangkan feature tulis atas liputannya mengenai seorang gadis kecil yang ditelantarkan dalam ruangan yang dipenuhi kecoa, tak bisa berbicara atau menyuapi makan dirinya sendiri. yang diadopsi oleh sebuah keluarga muda.
Penghargaan untuk kategori foto berita diserahkan kepada Patrick Farrell dari Miami Herald atas liputannya mengenai bencana dan keputusasaan yang disebabkan oleh Topan Ike dan topan-topan lainnya di Haiti.
Kategori komentar jatuh ke tangan Eugene Robinson dari Washington Post untuk tulisannya mengenai kampanye Pilpres, sementara kategori editorial menjadi milik Mark Mahoney dari Post-Star, di Glens Falls, New York, atas tulisannya mengenai bahaya kerahasiaan pemerintah daerah.
Non Berita
Pulitzer kategori fiksi dianugrahkan kepada "Olive Kitteridge" yang ditulis oleh Elizabeth Strout, yang merupakan kumpulan cerita dari wilayah pesisir pantai negara bagian Maine.
"The Hemingses of Monticello: An American Family" karya Annette Gordon-Reed, yang sebelumnya memenangkan U.S. National Book Award pada 2008, dianugerahi Pulitzer untuk kategori sejarah. Buku ini mengisahkan satu keluarga budah yang hubungannya dekat dengan Presiden AS masa lalu, Thomas Jefferson.
Untuk kategori drama, penulis skenario drama Lynn Nottage, yang mengeksplorasi pemerkosaan sebagai senjata peperangan dalam karyanya yang berjudul "Ruined," dengan mengambil seting sebuah rumah bordil di Kongo, Afrika.
Pulitzer kategori biografi dinisbahkan untuk "American Lion: Andrew Jackson in the White House" karya Jon Meacham, sedangkan kategori nonfiksi umum diberikan kepada "Slavery by Another Name: The Re-Enslavement of Black Americans from the Civil War to World War II" karya Douglas A. Blackmon.
Dua kategori terakhir, puisi dan musik masing-masing diberikan kepada "The Shadow of Sirius" karangan W.S. Merwin dan "Double Sextet" karya Steve Reich.
Tahun ini 1.028 karya jurnalistik masuk menjadi calon penerima Pulitzer, atau turun dari tahun sebelumnya yang sempat ada 1.167 karya yang dipersembahkan demi mendapatkan anugerah paling dihormati dalam jurnalisme cetak AS. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar