KUPANG, PK -- Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, membantu Koperasi PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Cabang NTT berupa uang senilai Rp 30 juta. Bantuan itu untuk menambah modal awal koperasi PWI senilai Rp 20 juta. Dengan demikian modal awal koperasi PWI naik menjadi Rp 50 juta.
Bantuan dana ini disampaikan Gubernur Frans Lebu Raya saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT ke-63 PWI Cabang NTT, Sabtu (28/2/2009) malam. Acara ini berlangsung di Gedung PWI Cabang NTT, Jalan Veteran, Kota Kupang.
Gubernur senang dan bangga karena para wartawan yang tergabung dalam PWI juga membentuk koperasi sendiri. "Ini artinya juga dukungan untuk menjadikan NTT sebagai propinsi koperasi," kata gubernur.
Gubernur berharap dana bantuan itu bisa dikelola dengan baik demi kepentingan anggota. "Biasanya, dana koperasi itu bersumber dari anggota. Tapi untuk penguatan modal usaha, pemerintah membantu dana untuk pengembangan Koperasi PWI. Kami harap dana ini dikelola sebaik-baiknya untuk anggota," ujar Lebu Raya.
Dikatakannya, saat ini semakin banyak koperasi yang tumbuh dan berkembang di daerah ini, termasuk Koperasi PWI. Ini sesuatu yang baik. Setidaknya harapan menjadikan NTT sebagai propinsi koperasi, perlahan-lahan bisa terwujud. "Dalam setiap kunjungan kerja ke daerah-daerah, saya selalu menyempatkan diri berkunjung ke koperasi. Saat di koperasi itulah saya memberikan spirit kepada pengurus agar mengelola koperasi tersebut sebaik-baiknya," ujar Lebu Raya.
Dikatakannya, dulu di NTT ini ada banyak koperasi. Ada koperasi kopra, koperasi unit desa (KUD) dan koperasi lainnya. Namun koperasi-koperasi tersebut tak bisa tumbuh sehat. Koperasi itu dililiti aneka persoalan hingga akhirnya tak bisa berkembang. Koperasi-koperasi itu tinggal nama.
Tapi kini, kata gubernur, muncul fenomena baru. Koperasi tumbuh di mana-mana. Dan itu sesuai dengan tekad pemerintah propinsi (pemprop) menjadikan NTT sebagai propinsi koperasi. "Tekad kami adalah menjadikan NTT sebagai propinsi koperasi," ujarnya.
Menurut gubernur, berkembang tidaknya sebuah koperasi sangat bergantung pada pengurus. Kalau pengurus mengelolanya secara baik, maka koperasi itu bisa tumbuh dan berkembang. Tapi kalau sebaliknya, maka koperasi itu akan bangkrut, sama seperti masa lalu.
Pemerintah, kata gubernur, punya kewajiban mencegah terulangnya sejarah suram koperasi masa lalu. Karena itu pemerintah selalu menyelenggarakan pelatihan bagi pengurus koperasi. Pelatihan itu dimaksudkan agar pengurus bisa mengurus koperasi itu secara baik demi kepentingan anggota.
Saat ini, lanjut gubernur, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang punya satu terobosan, yakni mempercayakan pengelolaan dana pemberdayaan ekonomi masyarakat (PEM) kepada koperasi. Itu hal yang sangat konstruktif, karena muaranya pada peningkatan ekonomi keluarga sambil mengajak masyarakat berkoperasi. (kro)
Pengurus Koperasi PWI Cabang NTT
Ketua : Aser Rihi Tugu
Sekretaris: Hermina Pello
Bendahara: Rosalina Langa Woso
Pos Kupang edisi Senin, 2 Maret 2009 halaman 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar