HPN di NTT Suatu Penghormatan

KUPANG, PK--Dua pimpinan DPRD NTT, Nelson Matara dan LS Foenay menyambut baik penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) di NTT, Februari 2011 mendatang. NTT sebagai tuan rumah merupakan penghormatan sehingga semua komponen masyarakat, terutama insan pers harus mampu mengangkat wajah NTT di mata nasional.

Respon dua pimpinan dewan itu dikemukakan saat menerima Ketua PWI NTT, Dion DB Putra bersama sekretaris PWI, Indra Alvian, serta pengurus inti, Toni Kleden, Lorens Molan dan Nadus Tokan di ruang kerja Wakil Ketua DPRD NTT, Nelson Matara, Selasa (13/7/2010). Kehadiran rombongan PWI NTT untuk berdialog soal penyelenggaraan HPN di NTT 2011 mendatang.

Dion Putra mengatakan, melalui seleksi yang ketat, NTT akhirnya dipercayakan sebagai tuan rumah penyelenggaraan HPN yang akan dihadiri Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, para pejabat, dan pimpinan media masa serta utusan insan pers dari 33 propinsi di Indonesia. Diperkirakan tamu yang menghadiri acara itu mencapai 300-500 orang. Untuk menyukseskan hajatan nasional itu dibutuhkan dana kurang lebih Rp 1,4 miliar, dimana panitia penyelenggaranya adalah Pemerintah Propinsi NTT.

PWI, katanya, sangat mengharapkan dukungan dari DPRD NTT. Dia menjelaskan, panitia nasional sudah melakukan survai kondisi riil di Kupang dan memilih GOR Oepoi sebagai tempat acara puncak HPN. Untuk itu, kata Dion, GOR perlu direhab lagi sehingga tidak mengganggu pelaksanaan HPN yang jatuh pada musim hujan tersebut.

Saat bertemu Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, kata Dion, orang nomor satu di NTT itu menitipkan propinsi kepulauan dan masalah perbatasan untuk didiskusikan pada forum HPN tersebut. Gubernur juga mengharapkan ada kegiatan yang dapat dirasakan langsung keuntungannya oleh masyarakat NTT, seperti pameran.

Nelson Matara dan LS Foenay menyatakan, DPRD NTT akan memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN), 9 Februari 2011 mendatang.
Wujud dukungannya, kata Nelson, pihaknya telah menyetujui dana rehab GOR Oepoi. DPRD NTT juga akan mendukung pengalokasikan anggaran yang diperlukan untuk membiayai kegiatan nasional itu.
Dewan, kata keduanya, akan mengalokasikannya pada APBD murni 2011. Untuk kebutuhan operasional kepanitian lokal, dananya akan dibicarakan dalam perubahan APBD 2010.

"DPRD NTT pasti setuju soal pengalokasian anggaran asal tidak melanggar rambu-rambu. Kami bangga karena PWI NTT sudah berjuang untuk menyelenggarakan kegiatan nasional di NTT. DPRD akan memberikan dukungan penuh agar pelaksanaan HPN di Kupang bisa berjalan lancar dan sukses," kata Nelson.

Menurut Matara, suksesnya pelaksanaan HPN di NTT akan memberikan kesan tersendiri karena selama ini banyak pihak merasa NTT tidak mampu untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan yang bersifat nasional yang menghadirkan presiden.

"Kita harus bisa menghapus kesan bahwa NTT tidak mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan bertaraf nasional. Kita harus tunjukkan bahwa daerah ini bisa," kata Nelson.

Sementara LS Foenay meminta insan pers di NTT menjadikan HPN sebagai momentum untuk mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki daerah ini. Dengan demikian, tamu yang hadir, termasuk presiden tergerak memberikan perhatian lebih sehingga rakyat bisa mendapatkan manfaat dari kegiatan nasional itu.

Dukungan yang sama disampaikan Gubernur NTT Frans Lebu Raya. Ia mengatakan, pemerintah dan rakyat sangat merindukan kegiatan-kegiatan yang bertaraf nasional untuk bisa dilaksanakan di propinsi kepulauan itu.


"Kami harus menyampaikan terimakasih atas kepercayaan ini. Bagi kami kepercayaan ini adalah suatu kebanggaan dan kami sangat merindukan kegiatan-kegiatan yang bertaraf nasional dengan menghadirkan para undangan dari seluruh Indonesia," katanya.

Dia mengatakan, sekecil apapun suatu kegiatan apalagi bertaraf nasional yang menghadirkan sekitar 1.000 orang dari seluruh Indonesia, sudah pasti akan berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat daerah ini.

Lebu Raya berharap, dengan kegiatan bertaraf nasional ini, NTT bisa dikenal lebih jauh dan ikut bersama-sama berjuang mewujudkan kesejahteraan rakyat di daerah ini. (gem/ant)

Pos Kupang 14 Juli 2010 halaman 1

Tidak ada komentar: