Margiono Terpilih Kembali Secara Aklamasi

Ketua PWI Cabang NTT Dion DB Putra dan Frans Sarong (DKD)
BANJARMASIN– Seperti telah diprediksikan, Drs Margiono kembali terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) periode 2013-2018 secara aklamasi dalam Kongres ke-23 PWI di Hotel Aria Barito Banjarmasin, Jumat (20/9/2013) dini hari Wita.

Ini adalah periode jabatan kedua bagi Margiono dalam memimpin organisasi wartawan tertua di Indonesia tersebut.

Tanda-tanda Margiono bakal terpilih kembali sudah terlihat sejak Kamis siang 19 September 2013, saat sidang pleno dengan agenda pemandangan umum PWI cabang atas laporan pertanggungjawaban pengurus PWI Pusat periode 2008-2013.


Dion bersama Ketua Dewan Kehormatan Ilham Bintang (tengah)
Dalam acara pemandangan umum itu, hampir seluruh 34 ketua PWI Cabang meminta kesediaan Margiono untuk memimpin kembali PWI. Margiono dinilai berhasil meneguhkan posisi PWI sebagai organisasi profesi melalui berbagai program yang digulirkan selama lima tahun terakhir.

Karir profesional Margiono dimulai dari wartawan Jawa Pos yang kemudian menjadi Pemimpin Redaksi koran itu. Lalu ia membesarkan Rakyat Merdeka -koran Grup Jawa Pos- mulai dari Pemimpin Redaksi hingga Direktur Utama sampai saat ini.

Sedangkan Ilham Bintang, pemilik dan Pemimpin Redaksi Grup Cek & Ricek terpilih sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI. Ilham terpilih melalui voting menggantikan Ketua Dewan Kehormatan sebelumnya, Tarman Azzam. Ilham meraih 58 suara, sedangkan Tarman hanya mendapat dukungan 26 suara.

Menurut rencana, pengurus terpilih itu akan dilantik di Banjarmasin pada Oktober mendatang. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan hadir dalam acara pelantikan pengurus tersebut.
Delegasi PWI NTT di Kongres dan Porwanas 2013

Margiono dalam sambutan pembuka mengatakan program PWI selama lima tahun terakhir fokus pada pendidikan dan pelatihan jurnalistik dan peningkatan kompetensi wartawan.

Ini penting agar media menjadi institusi penyedia informasi yang dipercaya publik dengan dukungan wartawan yang profesional.

Hal itu juga ditekankan tokoh pers nasional Dahlan Iskan, pemilik Jawa Pos Group, yang kini menjadi Menteri BUMN. Sebab, kata Dahlan yang menjadi pembicara kunci saat pembukaan kongres ke-23 PWI, tantangan media ke depan, sejalan dengan proyeksi Indonesia sebagai negara maju, tidak semakin mudah.

Karena itu, media harus lebih banyak menonjolkan pemberitaan mengenai ekonomi, bukan didominasi pemberitaan politik.

“Ekonomi harus menjadi panglima. kalau saat ini politik masih menjadi panglima,” katanya.

Dahlan pun sepakat pendidikan dan pelatihan bagi wartawan untuk semakin profesional dan memahami isu-isu ekonomi sangat penting. *

Tidak ada komentar: